di perbatasan hari, kau lirih; aku adalah malam yang ujungnya runcing dan bengkok diantara rusuk mu....~

Jangan tampakkan ujung belati pada hidup di mataku; Aku ingin mendendam lebih lama dari umur dunia.Aku ingin berdecit lebih keras di kehampaan langit sore ~ .

Jika maaf adalah kata yang sulit di pahami, maka kepergian adalah hal yang harus di maklumi#andradobing

Berjamaah lagi kita.Kuliti daging di pagi buta.Besok si jagal dengan parangnya Mata pisau di bawah mata kosongnyaBapak bersorban di atas mimbar.Berdiri tegap sunyi lalu berkelakar.Nak, nikmatilah daging halal mu di antara 365 hari yang kau sia siakan; karena sodara mu , terlalu kenyang pada bangkai muPada detik detik candaan nama ayah mu, ibu mu, ludahi wajah mu sepulang sholat, sepulang kau bermaksiat, menurut perhitungan bola mata mereka#andradobing

pada perjalanan waktumu,aku adalah sebuah nama yang kau lafazkannamun gagal kau ikrarkan

cinta dan rindu barangkali seperti gula dalam nampan.setelah lambaian tanganmu beranjak hilang di ujung jalan, aku mengumpulkan kepingan nampan itu, namun tak kurasakan lagi manisnya

Kejar apa yang kau mau, setelah lelah,kembali kesini katakan rupa kekecewaan, biar ku kubur itu bersama hati dan kepalamu selepas shubuh

Kejar apa yang kau mau, setelah lelah,kembali kesini katakan rupa kekecewaan, biar ku kbur itu bersama hati dan kepalamu selepas shubuh

Tak lama lagi aku akan pulang, ke pelukan paling lapang, tempat dimana hati luluh, pada tangisan jiwa yang tak pernah pamrih#andradobing

Ringkasan Sore; 1 pertanyaan menyatu antara 2 pasang mata, pada pukul 3 sore di saksikan 4 ekor pipit yang memiliki bayangan ke 5 dan saat 6 baris paragraf percakapan terputus semenjak kopi ini dingin kau diamkan pada 7 langkah berlalu #andradobing